Tips-tips Menu Internasional - Anda tau apa itu "Brem", brem merupakan minuman ber-alkohol yang berasal dari daerah Bali. Minuman ber-alkohol dalam hal ini brem jika dikonsumsi secukupnya memiliki manfaat mencegah stroke dan penyakit jantung. Nah lho? Namun juga perlu diingat bahwa yang namanya minuman ber-alkohol jika dikonsumsi secara berlebihan akan sangat merugikan kesehatan dan juga menimbulkan berbagai penyakit yang berakibat hingga kematian.
Ada berbagai jenis Brem yang kita tau, hal ini bisa anda lihat jika anda sedang melakukan perjalanan disekitaran Jawa Timur dan Bali, brem sangat mudah ditemukan dalam bentuk padat di Jawa Timur dan berupa minuman di Bali. Biasanya brem tidak akan pernah lupa dibeli jika kita sedang jalan-jalan didaerah tersebut, karena brem merupakan oleh-oleh yang tak bisa dilupakan terutama dalam hal rasa.
Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa brem memiliki tiga jenis, dua diantaranya berbentuk padat dan satu lagi berbentuk cairan/minuman. Yang begitu terkenal adalah brem Madiun dengan warna putih kekuningan berbentuk balok memanjang dan rasa khas asam manis. Yang berbentuk padat selanjutnya dikenal dari daerah Wonogiri, berbentuk bulat, berwarna putih dengan rasa manis dan sangat mudah larut. Sedangkan yang tak kalah terkenal adalah jenis yang ketiga berbentuk cairan berasal dari Bali yang terkenal memiliki kandungan alkohol tinggi. Dari masing-masing bentuk dan wujud ketiga brem tersebut berbahan dasar sama yaitu dari air tape ketan.
Yang akan kita bahas kali ini adalah manfaat dan kerugian mengkonsumsi brem. Minuman dengan kandungan alkohol tinggi menurut beberapa hasil penelitian memberikan bukti yang bermanfaat untuk kesehatan, meskipun dalam hal ini minuman ber-alkohol seperti brem ini belum memiliki bukti ilmiah yang dapat dipercaya, akan tetapi brem sebagai makanan/minuman yang penting yang berguna untuk menstimulasi sistem peredaran darah sehingga secara tidak berlebihan dalam mengkonsumsi nya bisa mencegah stroke.
Berdasarkan keterangan dari Dr. Henk F.J Hendriks (TNO Nutrition and Food Research, Belanda), telah menyatakan bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumalh takaran rata-rata akan mampu menaikkan kadar hormon, hal ini diyakini bisa membantu arteri darah. Studi yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah tertentu (tidak berlebihan) mampu mengurangi terhadap resiko penyakit serangan jantung. Hal ini dapat ditunjukkan dalam pejelasan berikut bahwa mengkonsumsi minuman ber-alkohol dalam jumlah secukupnya akan menurunkan resiko tersumbatnya aliran darah pada saluran arteri dari peradangan, sejumlah asam lain dalam darah, dan pembekuan darah. Alkohol juga dipercaya mampu meningkatkan DHEAS (dehydro-epiandrosterone) yang mempunyai manfaat memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Tingkatan DHEAS dalam tubuh manusia berhubungan dengan faktor usia, di mana semakin tua usia semakin menurun tingkat DHEAS nya.
Berdasarkan penelitian pada sembilan perempuan pada kondisi post-menopause yang berlangsung selama tiga pekan dan kesembilan perempuan tersebut tidak memiliki kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol. Hasil yang ditunjukkan adalah dalam penelitian tersebut dapat meningkatkan kadar DHEAS dalam darah hingga 17% dan tingkat kolesterol HDL (kolesterol baik) juga meningkat sebanyak 12%. Selain itu berdasarkan riset yang dilakukan oleh Dr. Nedo Belloc dan Dr. Lester Breslow dari USA, menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang cukup juga mampu membunuh bakteri dan virus mencapai 76%.
Nah dampak negatif dan kerugian dari mengkonsumsi minuman ber-alkohol tinggi tentu diantara kita juga sudah sangat mengetahui. Untuk itu maka sangat disarankan untuk mengkonsumsi minuman ber-alkohol secara bijak dan sesuai dengan aturan. Indikator yang baik untuk efek yang terjadi setelah mengkonsumsi minuman ber-alkohol adalah mengukur kadar atau kandungan alkohol dalam darah. Pada saat kandungan alkohol dalam darah mencapai 5% (5 bagian alkohol per 100 bagian cairan darah), pengkonsumsi akan mengalami sensasi positif yaitu rileks dan mengalami euforia. Saat kandungan alkohol sudah di atas 5% peminum akan kehilangan kendali dalam berbicara, keseimbangan badan dan juga emosi tak terkendali. Naik lagi 0,1% peminum akan mabuk total, 0,2% bisa menyebabkan pingsan, hingga 0,3% bisa menyebabkan koma dan jika mencapai kenaikan 0,4% kemungkinan terbesar si peminum akan tewas.
Sedangkan penyakit yang sering diderita oleh orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan antara lain adalah sirosis hati, jantung kanker dan saraf. Sebagian besar yang terjadi adalah sirosis hati (liver cirrhosis) dialami oleh peminum berat yang sudah kronis. Sebuah studi yang dilakukan memperkirakan bahwa, mengkonsumsi 210 gram alkohol setara dengan meminum sepertiga botol minuman keras (liquor) perhari selama 25 tahun, akan menyebabkan sirosis hati. Untuk penyakit kanker didapatkan bukti yang sangat konsisten bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar meningkatkan resiko kanker pada beberapa bagian tubuh termasuk pada mulut, kerongkongan, tenggorokan, laring dan hati. Alkohol dapat memicu terjadinya kanker melalui berbagai mekanisme, salah satunya adalah alkohol akan mengaktifkan enzim tertentu yang mampu memproduksi senyawa yang menjadi penyebab kanker. Alkohol juga bisa merusak DNA, sehingga sel akan berlipat ganda/melipat gandakan sel (multiplying) secara tidak terkendali.
Nah ternyata ada baik dan buruknya, namun anda "sebagai pembaca sebaiknya bijaksana dalam menyikapi tulisan dan masalah mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengadung alkohol, meskipun ada baiknya namun lebih baik menghindari hal yang juga akan bisa menjadi hal yang sangat buruk. Yang paling penting adalah tanpa mengkonsumsi alkohol pun kita bisa menjaga kesehatan dengan banyak ber-olahraga secara teratur dan makan makanan sehat juga dengan teratur". Semoga menambah pengetahuan anda.
Ada berbagai jenis Brem yang kita tau, hal ini bisa anda lihat jika anda sedang melakukan perjalanan disekitaran Jawa Timur dan Bali, brem sangat mudah ditemukan dalam bentuk padat di Jawa Timur dan berupa minuman di Bali. Biasanya brem tidak akan pernah lupa dibeli jika kita sedang jalan-jalan didaerah tersebut, karena brem merupakan oleh-oleh yang tak bisa dilupakan terutama dalam hal rasa.
Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa brem memiliki tiga jenis, dua diantaranya berbentuk padat dan satu lagi berbentuk cairan/minuman. Yang begitu terkenal adalah brem Madiun dengan warna putih kekuningan berbentuk balok memanjang dan rasa khas asam manis. Yang berbentuk padat selanjutnya dikenal dari daerah Wonogiri, berbentuk bulat, berwarna putih dengan rasa manis dan sangat mudah larut. Sedangkan yang tak kalah terkenal adalah jenis yang ketiga berbentuk cairan berasal dari Bali yang terkenal memiliki kandungan alkohol tinggi. Dari masing-masing bentuk dan wujud ketiga brem tersebut berbahan dasar sama yaitu dari air tape ketan.
Yang akan kita bahas kali ini adalah manfaat dan kerugian mengkonsumsi brem. Minuman dengan kandungan alkohol tinggi menurut beberapa hasil penelitian memberikan bukti yang bermanfaat untuk kesehatan, meskipun dalam hal ini minuman ber-alkohol seperti brem ini belum memiliki bukti ilmiah yang dapat dipercaya, akan tetapi brem sebagai makanan/minuman yang penting yang berguna untuk menstimulasi sistem peredaran darah sehingga secara tidak berlebihan dalam mengkonsumsi nya bisa mencegah stroke.
Berdasarkan keterangan dari Dr. Henk F.J Hendriks (TNO Nutrition and Food Research, Belanda), telah menyatakan bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumalh takaran rata-rata akan mampu menaikkan kadar hormon, hal ini diyakini bisa membantu arteri darah. Studi yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah tertentu (tidak berlebihan) mampu mengurangi terhadap resiko penyakit serangan jantung. Hal ini dapat ditunjukkan dalam pejelasan berikut bahwa mengkonsumsi minuman ber-alkohol dalam jumlah secukupnya akan menurunkan resiko tersumbatnya aliran darah pada saluran arteri dari peradangan, sejumlah asam lain dalam darah, dan pembekuan darah. Alkohol juga dipercaya mampu meningkatkan DHEAS (dehydro-epiandrosterone) yang mempunyai manfaat memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Tingkatan DHEAS dalam tubuh manusia berhubungan dengan faktor usia, di mana semakin tua usia semakin menurun tingkat DHEAS nya.
Berdasarkan penelitian pada sembilan perempuan pada kondisi post-menopause yang berlangsung selama tiga pekan dan kesembilan perempuan tersebut tidak memiliki kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol. Hasil yang ditunjukkan adalah dalam penelitian tersebut dapat meningkatkan kadar DHEAS dalam darah hingga 17% dan tingkat kolesterol HDL (kolesterol baik) juga meningkat sebanyak 12%. Selain itu berdasarkan riset yang dilakukan oleh Dr. Nedo Belloc dan Dr. Lester Breslow dari USA, menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang cukup juga mampu membunuh bakteri dan virus mencapai 76%.
Nah dampak negatif dan kerugian dari mengkonsumsi minuman ber-alkohol tinggi tentu diantara kita juga sudah sangat mengetahui. Untuk itu maka sangat disarankan untuk mengkonsumsi minuman ber-alkohol secara bijak dan sesuai dengan aturan. Indikator yang baik untuk efek yang terjadi setelah mengkonsumsi minuman ber-alkohol adalah mengukur kadar atau kandungan alkohol dalam darah. Pada saat kandungan alkohol dalam darah mencapai 5% (5 bagian alkohol per 100 bagian cairan darah), pengkonsumsi akan mengalami sensasi positif yaitu rileks dan mengalami euforia. Saat kandungan alkohol sudah di atas 5% peminum akan kehilangan kendali dalam berbicara, keseimbangan badan dan juga emosi tak terkendali. Naik lagi 0,1% peminum akan mabuk total, 0,2% bisa menyebabkan pingsan, hingga 0,3% bisa menyebabkan koma dan jika mencapai kenaikan 0,4% kemungkinan terbesar si peminum akan tewas.
Sedangkan penyakit yang sering diderita oleh orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan antara lain adalah sirosis hati, jantung kanker dan saraf. Sebagian besar yang terjadi adalah sirosis hati (liver cirrhosis) dialami oleh peminum berat yang sudah kronis. Sebuah studi yang dilakukan memperkirakan bahwa, mengkonsumsi 210 gram alkohol setara dengan meminum sepertiga botol minuman keras (liquor) perhari selama 25 tahun, akan menyebabkan sirosis hati. Untuk penyakit kanker didapatkan bukti yang sangat konsisten bahwa mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar meningkatkan resiko kanker pada beberapa bagian tubuh termasuk pada mulut, kerongkongan, tenggorokan, laring dan hati. Alkohol dapat memicu terjadinya kanker melalui berbagai mekanisme, salah satunya adalah alkohol akan mengaktifkan enzim tertentu yang mampu memproduksi senyawa yang menjadi penyebab kanker. Alkohol juga bisa merusak DNA, sehingga sel akan berlipat ganda/melipat gandakan sel (multiplying) secara tidak terkendali.
Nah ternyata ada baik dan buruknya, namun anda "sebagai pembaca sebaiknya bijaksana dalam menyikapi tulisan dan masalah mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengadung alkohol, meskipun ada baiknya namun lebih baik menghindari hal yang juga akan bisa menjadi hal yang sangat buruk. Yang paling penting adalah tanpa mengkonsumsi alkohol pun kita bisa menjaga kesehatan dengan banyak ber-olahraga secara teratur dan makan makanan sehat juga dengan teratur". Semoga menambah pengetahuan anda.
0 komentar:
Posting Komentar